+628118888502 [email protected]


Sekarang banyak beredar tema WordPress gratis yang bisa langsung digunakan. Namun, jangan asal memilih karena ada risiko tersembunyi.

Beberapa waktu lalu, saya menemukan sebuah kasus pada website milik teman. Ia mengira templatenya aman karena dibuatkan oleh developer, tetapi setelah diteliti ternyata ada script backdoor yang memberi akses masuk kapan saja.

Dengan cara itu, pembuat template bisa merusak tampilan situs lalu menuntut bayaran untuk memulihkannya. Praktik seperti ini jelas berbahaya.

Karena itu, lebih baik membuat template sendiri atau hanya mempercayakan kepada developer yang benar-benar profesional.

Langkah Awal Membuat Template WordPress
Membuat template WordPress sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit kalau tahu dasarnya. Berikut langkah-langkah awal yang bisa kamu ikuti:

1. Siapkan Alat yang Dibutuhkan

  • Install XAMPP  untuk menjalankan server lokal.
  • Download WordPress dari  (https://wordpress.org).
  • Pastikan WordPress bisa dibuka di browser lokal (contoh: `http://localhost/namaproject`).

2. Buat Folder Tema Baru

Masuk ke folder WordPress → `wp-content/themes/

Buat folder baru, misalnya bernama `belajartheme

3. Buat Dua File Utama

Di dalam folder `belajartheme`, buat dua file penting:

  • style.css` → berisi identitas tema (nama tema, pembuat, versi).
  • index.php` → berisi struktur dasar tampilan website.

4. Isi style.css

Tambahkan informasi sederhana, misalnya:

 

5. Isi index.php

Tambahkan kode HTML dasar, misalnya:

6. Aktifkan di WordPress

  • Login ke dashboard WordPress.
  • Buka menu Appearance → Themes.
  • Cari tema `Belajar Theme` lalu klik Activate.

Setelah tema berhasil diaktifkan, coba buka halaman depan website WordPress kamu.

Dan… yap, selamat! 🎉 Tema buatanmu sendiri sudah berjalan.

Meskipun tampilannya masih sederhana, ini adalah pondasi awal dari sebuah template WordPress.
Dari sini kamu bisa mulai menambahkan gaya (CSS), membagi struktur menjadi `header.php` dan `footer.php`, atau menambahkan fungsi khusus di `functions.php` agar tema semakin lengkap.

Dengan langkah-langkah ini, kamu sudah bisa membuat template WordPress dasar dari nol.
Selanjutnya tinggal berkreasi sesuai kebutuhan: blog, portofolio, toko online, atau company profile.

Dengan begitu, tema buatanmu bukan hanya bisa diaktifkan, tapi juga bisa terus dikembangkan sesuai kebutuhan.